Sistem Drainase: Pengertian, Fungsi & Jenisnya
9 Maret 2025

Kehidupan modern sangat bergantung pada infrastruktur yang baik, termasuk sistem drainase yang perlu diperhatikan dengan serius.
Drainase adalah sistem yang dirancang dan digunakan untuk mengalirkan air dari satu tempat ke tempat lain, terutama untuk mencegah terjadinya genangan atau banjir.
Di berbagai wilayah, terutama perkotaan, sistem drainase sangat penting untuk menjaga lingkungan tetap nyaman dan aman dari ancaman air berlebih.
Pengertian Sistem Drainase
Secara sederhana, sistem drainase adalah serangkaian saluran, baik yang alami maupun buatan, yang dirancang untuk mengalirkan air ke tempat tertentu. Drainase bertujuan utama untuk mengatasi masalah air berlebih di suatu area.
Dalam bahasa yang lebih teknis, drainase mengacu pada proses penghilangan air permukaan maupun air bawah permukaan dari suatu daerah.
Begitu juga, sistem ini mencakup berbagai komponen seperti selokan, gorong-gorong, serta parit. Infrastruktur tersebut dibangun agar air dapat mengalir secara optimal menuju badan air terdekat atau fasilitas pengolahan air.
Di pihak lain, sistem drainase juga harus dirancang sedemikian rupa untuk dapat menangani volume air yang bervariasi sepanjang tahun.
Fungsi Sistem Drainase
Sistem drainase memegang peranan yang sangat vital dalam menjaga kestabilan lingkungan. Tanpa adanya drainase yang tepat, air berlebih bisa menimbulkan berbagai masalah. Berikut beberapa fungsi utama sistem drainase yang perlu kita ketahui:
Mengurangi Genangan Air atau Banjir
Tanpa drainase yang baik, curah hujan bisa menyebabkan air meluap dan menggenangi wilayah sekitarnya.
Oleh karenanya, drainase yang efektif membantu mengalirkan air hujan ke tempat pembuangan yang aman.
Dalam kasus ini, sistem drainase juga berfungsi sebagai pencegah bencana alam. Biarpun demikian, sistem ini membutuhkan pemeliharaan dan perencanaan yang baik agar tetap berfungsi dengan optimal.
Mengendalikan Erosi Tanah
Saat air mengalir tanpa terkontrol, tanah bisa terkikis sehingga menimbulkan erosi. Dalam hal ini, drainase yang dirancang dengan baik akan membantu mengarahkan aliran air agar tidak merusak struktur tanah.
Hasil dari pengendalian yang baik ini adalah tanah yang tetap stabil dan kokoh, sehingga fondasi bangunan atau tanaman tetap aman.
Begitu juga, pengendalian erosi tanah dengan drainase ini penting di area pertanian. Dengan pengelolaan drainase yang tepat, air hujan bisa disalurkan dengan baik sehingga tidak merusak lahan pertanian.
Mencegah Kerusakan Jalan dan Bangunan
Air yang menggenang dapat menyebabkan aspal jalan menjadi rapuh dan cepat rusak. Demikian juga, fondasi bangunan bisa mengalami kerusakan jika terendam air berlebih.
Dengan adanya drainase yang baik, air hujan akan segera dialirkan keluar dari area yang berpotensi mengalami kerusakan.
Sebagai contoh, di perkotaan sering kali kita melihat gorong-gorong di sepanjang jalan. Gorong-gorong tersebut berfungsi untuk menangkap air hujan dan mengalirkannya ke saluran utama. Dengan demikian, risiko kerusakan infrastruktur dapat diminimalkan.
Mengendalikan Permukaan Air Tanah
Di beberapa daerah, level air tanah bisa naik secara signifikan saat musim hujan. Naiknya permukaan air tanah dapat menyebabkan berbagai masalah, mulai dari bangunan yang retak hingga tanah yang menjadi longsor.
Dengan drainase yang baik, air yang meresap ke dalam tanah akan dialirkan ke tempat yang lebih aman sehingga tidak mengganggu kestabilan tanah.
Di sisi lain, masyarakat juga perlu mengenal fungsi ini agar bisa lebih waspada terhadap dampak yang mungkin ditimbulkan jika sistem drainase tidak bekerja dengan baik.
Menyalurkan Air ke Badan Air Terdekat
Badan air seperti sungai, danau, atau laut menjadi tempat utama pembuangan air dari sistem drainase. Dengan cara ini, kelebihan air dari wilayah permukiman bisa ditransfer ke tempat yang lebih aman dan tidak menyebabkan dampak negatif.
Sistem ini dirancang sedemikian rupa agar air mengalir secara lancar dari satu titik ke titik lainnya hingga mencapai badan air terdekat. Dalam kenyataannya, perencanaan drainase harus memperhitungkan kontur tanah dan volume air yang mungkin terjadi.
Dengan kata lain, kesalahan dalam perencanaan bisa berakibat fatal. Oleh karenanya, penting sekali memiliki pemahaman yang baik tentang fungsi ini agar drainage system bisa tiga kali lebih efektif.
Jenis-Jenis Sistem Drainase
Terdapat beberapa jenis sistem drainase yang digunakan di berbagai wilayah, masing-masing dengan fungsinya sendiri. Setiap jenis memiliki karakteristik dan metode kerja yang unik. Berikut adalah beberapa jenis sistem drainase yang umum dijumpai:
Drainase Alami
Drainase alami adalah sistem pengaliran air yang terbentuk secara alami tanpa campur tangan manusia. Contohnya adalah sungai, danau, dan lautan yang menerima aliran air dari hujan atau sumber air lainnya.
Dalam hal ini, sistem drainase alami biasanya mampu mengelola air berlebih secara mandiri, meskipun terkadang perlu bantuan buatan untuk mengendalikan jumlah air.
Namun, ada kalanya drainase alami tidak cukup efektif dalam menghadapi curah hujan yang ekstrem. Dalam situasi seperti ini, drainase buatan menjadi solusi tambahan yang sangat berguna.
Drainase Buatan
Berbeda dari drainase alami, drainase buatan adalah sistem yang dirancang dan dibangun manusia untuk mengelola air berlebih. Infrastruktur seperti selokan, gorong-gorong, dan parit masuk dalam kategori ini.
Drainase buatan sangat penting di kawasan urban yang padat penduduk, di mana air hujan dapat menjadi masalah serius.
Dengan adanya drainase buatan, air hujan bisa dikelola lebih baik dan diarahkan ke tempat pembuangan yang aman. Jenis drainase buatan bukan hanya membantu mengatasi genangan, tetapi juga mengurangi risiko banjir.
Drainase Permukaan
Drainase permukaan adalah jenis drainase yang mengelola air di permukaan tanah. Saluran-saluran terbuka, seperti parit dan selokan adalah contoh dari drainase permukaan.
Sistem ini dirancang untuk mengalirkan air hujan secara langsung dari lahan ke tempat pembuangan. Drainase permukaan sangat efektif dalam mengatasi genangan air di jalan dan area permukiman.
Meski begitu, drainase permukaan bisa menjadi penyebar polusi jika limbah atau sampah ikut terbawa aliran air. Asal saja masyarakat menjaga kebersihan selokan dan parit, masalah tersebut bisa diminimalisir.
Drainase Paralel
Drainase paralel merupakan sistem drainase yang menggunakan beberapa saluran paralel untuk mengalirkan air.
Jenis drainase ini biasanya diterapkan di area yang membutuhkan pengelolaan air yang sangat baik, contohnya di lahan pertanian. Dengan saluran yang paralel, air dapat segera dialirkan tanpa menyebabkan genangan.
Drainase paralel juga membantu dalam mengurangi potensi erosi tanah. Dalam kedua kasus, baik di lahan pertanian maupun perkotaan, sistem ini terbukti efektif dalam mengendalikan volume air.
Jasa Pembangunan Saluran Air dan Sistem Drainase Berkualitas
Segera wujudkan saluran air dan sistem drainase yang efisien dan profesional bersama Lixicon.com! Percayakan kebutuhan pembangunan Anda pada ahli terpercaya kami. Jangan tunda lagi, hubungi Lixicon.com dan dapatkan solusi terbaik hari ini!
Referensi:
- https://pupr.ngawikab.go.id/tujuan-pembuatan-fungsi-dan-jenis-drainase/
- https://pplp-dinciptakaru.jatengprov.go.id/drainase/file/749053951_prinsip_dasar_drainase_perkotaan.pdf
- https://bpbd.pangkalpinangkota.go.id/berita/read/12/2024/dampak-penggunaan-polder-dan-sistem-drainase-modern-dalam-mengatasi-bencana-banjir
- https://kelurahan-manisrejo.madiunkota.go.id/index.php/2021/10/05/pentingnya-drainase-di-lingkungan-perumahan
- https://www.detik.com/bali/berita/d-6412974/drainase-adalah-mengenal-fungsi-jenis-dan-contoh-penerapan
- https://simantu.pu.go.id/epel/edok/41542_Modul_5_-_Pemel._Drainase_Jalan.pdf